Mahasiswa dari tujuh negara menyicipi jamu tradisional di Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: /Liputan6.com) |
"Mereka sangat tertarik tentang herbal Indonesia. Sebab, mereka telah mendengar banyak tumbuhan herbal di Indonesia yang telah dimanfaatkan," dia menjelaskan.
Selama di UMP, selain mendapatkan materi, peserta kursus pendek ini juga akan mengunjungi beberapa tempat, salah satunya tempat pembuatan jamu tradisional di Purbalingga.
Di lokasi, mahasiswa tujuh negara akan belajar membuat jamu, mengenal bahan dan khasiatnya, serta mencoba merasakan jamu yang telah dibuatnya.
"Kegiatan tidak hanya dilaksanakan di Kota Purwokerto, tetapi juga di Kabupaten Purbalingga, Gombong, Yogyakarta, dan kembali lagi di Purwokerto," kata Novan.
Dia menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini salah satunya adalah untuk memperkenalkan kearifan lokal tentang tumbuhan herbal yang dapat diolah menjadi bahan kosmetik herbal. Kosmetik herbal diklaim minim risiko.
"Harapannya kegiatan ini nanti bisa berjalan dengan lancar dan kearifan lokal dari Banyumas dapat lebih dikenal oleh dunia internasional, dan agar dapat menjadi alternatif resmi pengobatan herbal yang bisa dimanfaatkan oleh mereka," dia menambahkan.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama UMP, Dr Ns Jebul Suroso mengatakan, dalam program International Summer Course 2018 ini, UMP juga memperkenalkan keunggulan kampus, khususnya di bidang herbalife medicine, terkait dengan kosmetik.
Dia juga berharap kegiatan tersebut akan semakin meningkatkan semangat UMP menuju World Class University melalui aktivitas internasional. Di masa mendatang, kegiatan semacam ini akan lebih intensif dilakukan sebagai bagian dari pertukaran ilmu pengetahuan mahasiswa antarnegara