Kurma (Phoenix dactilifera)
Merupakan satu dari tanaman buah tertua yang tumbuh di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Kurma termasuk ke dalam keluarga tanaman Palmaceae. Nama kurma berasal dari buahnya: “phoenix” (bhs Yunani) yang artinya buah merah atau ungu dan “dactylifera” yang artinya “seperti jari” karena gerombol buahnya seperti jari manusia. Pohon kurma merupakan tanaman berumah dua sehingga pohon betina terpisah dengan pohon jantan. Secara alami penyerbukan kurma oleh angin tetapi penyerbukan oleh serangga juga dimungkinkan. Sumber serbuk sari (polen) yang berbeda akan mempengaruhi ukuran, bentuk biji dan daging buahnya. Kurma mampu tumbuh pada iklim yang sangat panas dan kering,dan relatif toleran terhadap tanah basa dan bergaram. Kurma memerlukan cuaca musim panas yang panjang dengan sedikit sekali hujan dan kelembapan yang sangat rendah sejak masa penyerbukan hingga pemanenan, tetapi dengan suplai air tanah yang cukup. Kondisi alam seperti itu hanya ditemukan di oase dan wadi. Maka ada yang menggambarkan kurma sebagai pohon yang kakinya berada dalam air tetapi kepalanya berada dalam kobaran api. Kurma dapat tumbuh pada suhu rata-rata 12.7 – 27.5°C, dapat bertahan hingga 50°C maupun pada suhu membeku hingga serendah-rendahnya -5°C. Suhu ideal untuk pertumbuhan semasa penyerbukan hingga pematangan buah berkisar dari 21-27°C.
Pematangan buah kurma melewati 4 tahap berbeda yaitu Kimri (hijau belum matang), Khalal (matang warna merah), Ruthab (lunak berwarna coklat), dan Tamar (keras seperti kismis). Mulai tahap Kimri, ukuran dan berat buah meningkat cepat, selanjutnya mengalami perubahan warna mulai hijau, merah coklat. Pada tahap Tamar buah mulai kehilangan kandungan air, sehingga ratio gula : air cukup tinggi yang menyebabkan tak terjadi fermentasi…Subhaanallah. Berbeda dengan buah-buah lain contohnya pisang, mangga, jika tahap matang sudah terlewati, maka kadar gula yang meningkat akan menyebabkan terjadinya fermentasi menghasilkan senyawa alkohol.
Pada tahap Khalal hampir seluruh (80%-85%) gula merupakan sukrosa dan mendekati matang sukrosa mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa yang mencapai 88% dari berat kering buah. Maka buah kurma merupakan bahan pangan dengan kandungan energi yang tinggi. Kurma mengandung zat besi, kalium, kalsium, klorin, magnesium, belerang, sedikit fosfor, 16 asam amino, vitamin A, B1, dan B2.
Ukuran dan bentuk buah kurma bervariasi bergantung kultivar, cara pembudidayaan maupun lingkungan. Pohon kurma rata-rata menghasilkan 40 kg buah per tahun, bahkan dapat mencapai 100 kg dengan pemeliharaan yang sangat baik. Rata-rata umur ekonomis kebun kurma 40-50 tahun, tetapi masih produktif hingga 150 tahun.
Kurma dapat dibuat menjadi pudding, roti, cake, biskuit, permen, es krim, dan campuran serealia. Buah kurma segar juga dapat dibuat menjadi jus, cuka, wine, bir, gula, sirup, madu, acar, pasta, dan perasa makanan.